Rahim Pengganti

Bab 172 "Acara Tujuh Bulanan"



Bab 172 "Acara Tujuh Bulanan"

0Bab 172     
0

Acara tujuh bulanan     

"Apaan ini?" tanya Gina.     

"Lo buka aja sendiri, gue cuma nggak habis pikir aja. Sama pengirimnya," ujar Dewa.     

Gina langsung membuka, kotak tersebut wanita hamil itu tersenyum ketika melihat apa yang menjadi isi dari kotak tersebut, coklat yang begitu dirinya inginkan.     

"Hallo istriku, semoga kamu suka dengan hadiahnya ya. Ini coklat cinta loh, karena coklat tersebut aku berikan dengan penuh cinta dan kasih sayang. I love you buna."     

Senyum di bibir Gina terbit, ketika membaca setiap kata yang terukir indah dari pesan tersebut. Melihat hal itu membuat mereka semua sudah tahu apa isi dari pesan tersebut, Sekar lalu memanggil pelayan kafe untuk datang mendekat ke arah mereka     

Wanita itu segera memesan makanan untuk mereka semua, setelah selesai mereka lalu berbincangnbincang satu dengan yang lain ya. Tak lupa Akbar segera meminta coklat yang baru diterima oleh Gina, pria itu tidak pernah segan dengan apapun yang ada dan dimiliki oleh para sahabat nya. Tidak membutuhkan waktu lama makanan yang mereka pesan akhir nya sampai juga, hari ini ini mereka masuk malam kecuali Gina ya memang meminta libur. Hal itu dikarenakan mentor dari Gina tidak menginginkan kan anak didiknya untuk kelelahan apalagi dalam kondisi sedang mengandung seperti saat ini.     

Setelah selesai dari makan siang bersama mereka tidak langsung pulang Sekar Gina Dewa dan Akbar keempatnya pergi ke mall bersama sama sedangkan calon pengantin baru tidak ikut, meskipun mereka hanya pergi berempat saja tapi kebersamaan dan berisik mereka seperti ada banyak orang berada didekat mereka. Akbar mengajak teman teman nya untuk pergi ke tempat ice skating sontak saja hal itu ditentang oleh Dewa pria itu tidak mau ada hal yang yang terjadi kepada Gina nanti nya namun Gina membalas bahwa diri nya hanya akan mengawasi mereka semua untuk bermain karena Gina juga tidak mau membahayakan anak yang ada di dalam kandungan nya.     

Keempat nya lalu pergi menuju ke tempat permainan, di dalam sana ternyata sangat dingin Gina mencari tempat yang tepat untuk dirinya menunggui para sahabat nya yang sedang bermain. Setelah mendapatkan tempat Gina lalu duduk di tempat tersebut, wanita itu lalu memasang kamera dan memotret ketiga sahabat nya yang sedang bersenang senang. Beberapa kali Gina tertawa melihat tingkah Dewa dan juga Akbar yang sangat kekanak kanakan kedua pria itu selalu saja saling kejar kejaran di tempat seperti ini sedangkan Sekar hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku mereka berdua.     

Melihat tingkah laku Dewa dan juga Akbar sudah membuat ibu hamil itu merasakan kesenangan. Gina berulang kali mengusap perut nya sedikit sudah membucit itu, senyum di wajah Gina tidak pernah luntur hal itu membuat dirinya selalu merasa senang. Tidak ada istri yang bahagia ditinggal oleh suami nya namun kita berusaha untuk terlihat tegar di depan semua orang hal itu dilakukannya demi diri nya bisa selalu terlihat baik baik saja karena apapun yang dirasakan oleh dia hanya dirinya sendiri yang bisa mengobati nya.     

Sekar selesai lebih dulu itu wanita itu lalu mendekat ke arah Gina.     

"Cepat banget kak?" tanya Gina. Wanita hamil itu bingung dengan, Sekar yang sudah berhenti bermain sedangkan kedua teman nya lain nya. Masih sibuk berlari ke sana kemari, kedua orang itu tidak peduli jika mereka dikira yang macam macam oleh orang lain. "Males gue, gak seru. Kalau dulu, kita bisa main bareng bareng. Ada loe, ad Acha juga kalau sekarang cuman gue sendirian jadi nggak asyik," ucap Sekar jujur. Wanita itu merasakan banyak hal yang tidak enak sejak Gina sudah menikah dan Acha juga akan menikah.     

Waktu mereka bersama, jadi lebih sedikit namun, meskipun seperti itu Sekar bersyukur melihat kedua sahabat nya bahagia dengan apa yang sudah terjadi.     

"Nanti kalau gue, udah lahiran kak. Kita main sepuasnya," ujar Gina. Sekar menganggukkan kepala nya, kedua wanita itu kembali melanjutkan obrolan mereka dengan sesekali menatap ke arah Dewa dan juga Akbar.     

Tak lama Dewa menyusul Sekar dan juga Gina ke tempat nya. Pria itu langsung, mengambil minum yang dipesan oleh Gina sebelum nya. "Kok udah, selesai? Cepat banget?" tanya Sekar. Dewa lalu duduk di depan Sekar.     

"Laki loe tuh, bikin kesal aja. Malas gue main sama dia," ucap Dewa. Setelah Dewa duduk, di sana Akbar pun ikut menyusul. Pria itu lalu menggerutu tidak jelas karena di tinggal oleh Dewa. Namun, Dewa masa bodoh pria itu tidak peduli dengan apapun yang terjadi kepada Akbar.     

Hari semakin sore mereka lalu pulang ke rumah masing masing Dewa yang akan mengantar Gina ditolak oleh ibu hamil itu. Karena Gina sudah lebih dulu memesan taksi online Dewa ingin protes kepada kakak ipar nya tersebut Tapi tidak jadi dikarenakan taksi online yang dipesan oleh Gina sudah datang. Dengan pasrah Dewa lalu membiarkan Gina untuk pergi bersama taksi online namun meskipun seperti itu Dewa tetap mengikuti kemana kita pergi dari belakang karena pria itu tidak mau ada hal buruk yang terjadi kepada Gina.     

Sepanjang perjalanan terjadi kemacetan yang sangat parah hal itu membuat ibu hamil itu sedikit kesal dengan apa yang terjadi di. Ketika hal seperti ini terjadi biasa nya Gina akan mengomel dengan panjang lebar selama di perjalanan namun karena dirinya naik taksi online maka kita hanya bisa diam dan mengumpat di dalam pesan grup mereka. Wanita hamil itu mengirimkan banyak pesan singkat kepada grup mereka yang berisikan kan ke empat sahabat nya.     

Dewa dengan jahilnya membalas pesan singkat yang dikirimkan oleh ghina dengan pesan suara yang mengejek begitu jelas. Pria itu mengatakan bahwa diri nya ingin mampir ke suatu tempat mendengar hal itu semakin membuat Gina kesal dengan sikap Dewa. Gina langsung menutup ponsel nya dan fokus ke arah depan sekitar hampir 1 jam lamanya Gina berada di jalan, saat sudah mendekati area rumah dinas Gina mampir lebih dulu untuk membeli bakso yang selalu ada di depan komplek rumah nya. Wanita itu meminta taksi online nya untuk stop sana setelah kita membayar wanita hamil itu lalu turun dari dalam mobil.     

"Pakde bakso nya seperti biasa," uajr Gina.     

Penjual bakso tersebut langsung oke kan pesanan yang diinginkan oleh Gina. Setiap sore jika Gina tidak ada di rumah sakit atau diri nya sedang malas memakan makanan yang diantar oleh Ibu Sri atau Bunda nya maka bakso adalah pilihan yang selalu menjadi opsi pertama bagi ibu hamil itu.     

Gina tidak menunggu lama bakso yang sudah dia pesan akhirnya selesai juga setelah membayar Gina lalu meninggalkan area tersebut. Wanita hamil itu berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh lagi para anggota yang baru saja selesai dari latihan pulang ke rumah mereka masing masing melihat hal itu membuat kita menjadi merindukan sang suami. Gina ingin segera sampai ke rumah nya demi bisa melihat apakah suaminya saat ini sudah menelpon nya atau belum rasa rindu tersebut membuat kita menjadi sedikit melow, jika mengingat kepergian dari sang suami.     

***     

Malam ini Gina Menunggu telepon dari sang suami wanita hamil itu sudah mencoba menghubungi Dafa tersambung namun tidak ada balasan sedikitpun dari suami nya tersebut Gina juga mengirim pesan kepada Dafa dalam keadaan suami nya online tetapi tetap saja Dafa belum juga membalas pesan yang dikirimkan kepada Gina.     

Hal itu membuat ibu hamil itu sedikit kesal karena suami nya tidak mau membalas pesan singkat yang diberikan oleh nya dengan perasaan yang kesal lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju ke ruang tamu di mana diri nya jadi ingin menonton drama Korea. Gina lalu menghidupkan televisi dan mencari drama apa yang diri nya tonton. Setelah mencari beberapa drama yang menurut Gina cocok dengan dirinya wanita itu lalu memutar film tersebut. Hormon ibu hamil lagi lagi membuat Gina dengan mudahnya cepat meningkatkan air mata padahal film tersebut baru saja mulai beberapa menit.     

Drama yang diputar oleh Bina menceritakan seorang anak yang harus ditinggal mati oleh ibu nya karena sesuatu hal dan hal itu membuat Gina menjadi memikirkan bagaimana nanti nasib anak yang ada di dalam kandungan nya Gina selalu berdoa bahwa diri nya Masih diberi kesempatan untuk bisa melihat membesarkan dan merawat anak nya saat dia lahir.     

Dirasakan sudah hampir larut malam Gina lalu mematikan televisi tersebut dan kembali masuk kedalam kamar. Wanita hamil itu itu harus mempersiapkan diri nya untuk besok kembali jaga di rumah sakit.     

Sedangkan di lain tempat saat ini Daffa sedang membereskan beberapa barangnya. Pria itu akan pulang karena masa tugas nya dipercepat beberapa minggu namun sebelum itu Daffa harus pergi lebih dulu ke daerah Aceh untuk memimpin beberapa latihan anggota baru disana. Gilang yang sejak tadi menemani Dafa membereskan barang barang nya hanya geleng geleng kepala melihat kapten nya tersebut tersenyum seperti orang gila. Sudah sejak tadi Daffa menampilkan senyum manis nya dan hal itu membuat Gilang berpikir yang tidak tidak terjadi kepada kapten nya tersebut.     

"Beda yang mau ketemu istri aura nya bew ketawa terus."     

Mendengar sindiran dari si Gilang hanya dibalas dengan gelengan kepala yang dilakukan oleh Daffa pria itu tidak memikirkan apa yang diucapkan oleh bilang titik karena memang dirinya akan bertemu dengan sang istri rasa rindu di dalam dada Daffa begitu menggebu-gebu bagaimana tidak sudah hampir beberapa bulan diri nya tidak bertemu secara langsung dengan sang istri dan juga calon anak mereka sebagai seorang ayah baru bagi Daffa ini adalah cobaan terberat yang harus diri nya lewati bisa menjaga negara dan anak nya nanti nya.     

Setelah membereskan beberapa barangnya Dafa lalu melihat ponselnya betapa kaget pria itu ketika melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dari sang istri seketika Daffa langsung saja menghubungi Gina namun panggilan yang dia berikan tidak terjawab oleh istrinya tersebut. Dafa langsung panik dengan keadaan yang terjadi pria itu lalu mencoba menghubungi Dewa namun, adik nya juga tidak mengangkat telepon nya Gilang yang melihat hal itu segera mendekat ke arah Daffa dan bertanya kepada kapten nya tersebut.     

Setelah tahu apa yang terjadi Gilang menyarankan untuk dapat tetap tenang apalagi mengingat jarak waktu antara tempat mereka dan juga di rumah memiliki jarak yang begitu cukup berbeda. Mendengar hal itu membuat Dafa berusaha untuk tetap terlihat tenang pria itu tidak henti henti nya berdoa supaya tidak ada hal yang terjadi kepada sang istri.     

Daffa lalu kembali menuju posko tempat diri nya berada sebelumnya di sana sudah ada beberapa anggota lain nya. Dafa tetap lihat ponselnya jika saja Dewa atau Gina membalas pesan singkat yang diri nya kirim. Satu hari ini ini belum membuka ponselnya karena banyak hal yang harus pria itu lakukan terakhir kali dapat mengirim pesan kepada sang adik untuk membelikan coklat untuk istri nya tersebut. Setelah itu Daffa dan Dewa tidak lagi berkomunikasi begitu juga dengan Gina dan hal itu membuat Daffa sedikit menyesal.     

Pagi hari nya ketika bangun dari tidur Gina kaget melihat banyak panggilan tak terjawab dari sang suami wanita itu lalu segera menghubungi suaminya tersebut saat panggilan tersambung dapat segera mengangkat telepon tersebut satu dengan yang lain nya dan juga meminta maaf mengenai dirinya yang kemarin tidak menjawab panggilan dan serta pesan yang dikirim oleh istri nya tersebut menjelaskan banyak hal mengenai dirinya tidak sempat memakai handphone tapi dapat juga tidak memberitahu mengenai kepulangan dirinya yang dipercepat.     

Dafa juga meminta kepada kedua orangtuanya untuk tidak memberitahu kepada Gina mengenai hal itu. Yaitu ingin memberikan kejutan kepada sang istri karena ketika dirinya pulang nanti maka bertepatan dengan acara 7 bulanan kandungan sang istri. Hal itu akan menjadi kado spesial untuk Cina yang juga berulang tahun di hari tersebut.     

Cukup lama kedua nya saling menukar kabar satu dengan yang lainnya setelah selesai panggilan tersebut lalu diakhiri hari ini begitu bahagia bagi Gina mood-nya seketika langsung naik ketika mendengar suara sang suami, Gina lalu beranjak dari tempat tidur nya masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri nya wanita hamil itu tidak membutuhkan banyak waktu setelah selesai kita lalu mengambil pakaian nyaman nya untuk diri nya gunakan saat pergi ke rumah sakit nanti. Setelah selesai bersiap lalu pergi menuju dapur pagi ini diri nya akan membuat telur mata sapi dengan roti panggang dan beberapa cemilan lainnya wanita hamil itu juga menyiapkan beberapa bekal yang akan diri nya bawa ke rumah sakit untuk cemilan dia selama berjaga di sana . Gina juga bukan hanya membawa makanan untuk diri nya sendiri namun, ia juga membawa makanan untuk keempat sahabat nya lain nya.     

Setelah selesai menyiapkan sarapan pagi Gina lalu bersiap untuk memesan taksi online namun dirinya diurungkan ketika mendengar suara mobil berhenti di depan rumah nya. Saat diri nya membuka pintu tersebut muncullah Sekar dan juga Akbar dari dalam mobil tersebut. Gina kaget melihat hal tersebut wanita hamil itu lalu bertanya kepada kedua sahabatnya ternyata ini semua adalah ulah Dewa adik ipar nya tersebut tidak bisa menjemput diri nya dan akhirnya berakhir Akbar lah yang menjemput Gina saat ini.     

***     

Tiga bulan kemudian.     

Acara syukuran 7 bulanan kehamilan Gina akan diadakan dua hari lagi semua persiapan sudah dilakukan oleh kedua orang tua wanita paruh baya tersebut . Ibu Sri sudah meminta beberapa untuk membantu itu jalannya acara tersebut bukan hanya Ibu Sri saja yang sibuk dengan persiapan tapi Bunda Carissa juga sama wanita itu sibuk memilih vendor yang tepat untuk acara sakral tersebut.     

Sama hal seperti saat ini Gina yang sudah tinggal bersama dengan kedua orangtuanya hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku sang Bunda yang begitu repot dalam menyiapkan beberapa hal penting untuk acara mereka nanti.     

"Iya mbak itu aja cocok."     

Sudah hampir 1 jam lamanya Ibu Sri dan Bunda Carissa saling menelpon satu sama lain dan hal itu membuat kita bosan mendengar rencana demi rencana yang ingin dilakukan oleh mereka berdua padahal sebelumnya acara cara tersebut sudah hampir selesai dengan tema yang sudah ditentukan namun, ada lagi revisi yang dilakukan oleh keduanya. Gina hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan oleh kedua ibu nya tersebut.     

"Udah Bund?" tanya Gina.     

"Udah dong, kamu udah makan sayang. Jangan sampai nggak makan lagi seperti kemarin ya, bunda nggak mau kamu sakit!!" Gina menganggukkan kepala nya, kemarin tiba tiba saja ibu hamil itu, tidak memiliki selera makan sehingga membuat Gina jadi tidak ingin makan nasi dan hal hasil diri nya seharian harus mendengar Omelan yang dilakukan oleh sang Bunda. Dan hal itu membuat Gina cukup, kesal karena bunda nya mengomel tidak ada henti nya.     

Gina lalu mencoba menelpon melodi yang sudah melahirkan 1 bulan yang lalu, anak pertama yang dilahirkan oleh melodi adalah perempuan cucu pertama bagi ayah Bian dan juga bunda Carissa semua orang menyambut kelahiran anak melodi dengan begitu antusias. Saat kedua orangtua Gina mengunjungi sang kakak saat itu juga Gina ingin ikut namun karena kondisi nya yang sudah hamil besar dan tidak memungkinkan untuk berada di dalam mobil cukup lama membuat Gina akhirnya mengalah dan tidak ikut mengunjungi sang kakak namun melodi dan suaminya akan datang ketika acara diri nya nanti.     

Cukup lama Gina bertelepon dengan Melodi ternyata kakak nya itu sudah sampai di Jakarta namun saat ini sedang tinggal bersama sang mertua. Mendengar hal itu membuat Gina sudah tidak sabar untuk bertemu dengan keponakan nya tersebut keponakan perempuan yang begitu cantik sama seperti ibu nya.     

Hari demi hari dilalui dengan begitu banyak hal yang terjadi besok adalah hari dimana Gina akan mengadakan acara 7 bulanan syukuran atas kehamilan diri nya. Semua persiapan sudah selesai namun, ibu hamil itu hanya menampilkan wajah cemberut nya karena sejak kemarin sang suami tidak bisa dihubungi dan hal itu berhasil membuat Gina menjadi bad mood. Gina juga bercerita kepada sang mertua namun tanggapan yang diberikan oleh ibu mertua nya itu diluar ekspektasi Gina wanita itu mengira bahwa ibu mertuanya akan membela diri nya dan mencoba mencari tahu dimana keberadaan sang suami namun nyata nya berbeda Ibu mertua nya hanya mengatakan mungkin suaminya saat ini sedang sibuk mendengar hal itu semakin membuat perasaan Gina tidak menentu.     

Setelah makan malam Gina langsung masuk kedalam kamar nya wanita itu malas berkumpul dengan semua orang yang saat ini ada di rumah mereka kedua mertua nya juga sengaja menginap di rumah kedua orang tua Gina bukan hanya orang tua Daffa saja tapi juga semua keluarga Gina juga berkumpul di rumah Ayah Bian sahabat sahabat Gina pun juga hadir. Ibu hamil itu langsung masuk ke dalam kamar diri nya tidak memperdulikan orang orang yang sedang berkumpul menyiapkan hari esok yang begitu spesial, bagi mereka semua besok adalah hari yang spesial namun untuk Gina tidak karena wanita hamil itu saat ini benar benar sedang merindukan kehadiran sang suami.     

Pukul 23.50 Gina yang merasakan usapan di kepala nya seketika langsung terbangun. Wanita hamil itu kaget ketika melihat siapa orang yang saat ini ada di depan nya air mata Gina selalu menetes wanita itu segera memeluk orang tersebut. Isak tangis terdengar dengan sangat jelas dan hal itu membuat pelukan diantara kedua nya begitu erat.     

"Kamu … kamu jahat banget sih Mas, kenapa kamu nggak ngabarin aku," ujar Gina. Daffa sengaja melakukan hal itu pria itu juga menahan rindu ya kepada sang istri namun demi memberikan kejutan rela melakukan hal tersebut.     

"Maafkan mas ya, sayang mas lakukan ini semua hanya untuk kamu."     

Gina tetap memeluk suami nya tersebut wanita itu tidak melepaskan Dafa barang sedikitpun. Ketika Dafa ingin membersihkan diri nya di dalam kamar mandi gimana tidak mengizinkan suami nya itu untuk menutup pintu kamar mandi hal itu dilakukan karena Gina tidak mau suaminya pergi lagi, tidak membutuhkan waktu lama Dafa sudah selesai dengan urusan nya kedua nya lalu merebahkan diri mereka di atas tempat tidur.     

***     

Senyum dibibir Gina tidak pernah luntur sedikitpun wanita itu begitu terlihat sangat cantik saat ini pagi hari diadakan acara pengajian dari beberapa ibu-ibu kompleks rumah kedua orang tua Gina, dan juga beberapa ibu ibu Persit lainnya. Gina sangat cantik dengan balutan baju berwarna putih dan pink yang sangat menyatu dengan suasana hati Gina yang begitu bahagia. Dafa tidak pernah barang sedikitpun meninggalkan sang istri pria itu selalu duduk di samping istrinya sembari memeluk dari belakang.     

Setelah acara pengajian maka dilanjutkan dengan acara siraman 7 bulanan dengan langkah pasti dan pelan Dafa menuntun sang istri menuju ke halaman belakang di sana sudah terhias dengan begitu indah balon-balon dan juga hiasan lainnya.     

Acara demi acara berjalan dengan lancar Dafa juga memberikan kejutan ulang tahun kepada sang istri itu benar-benar membuat Gina begitu bahagia dengan pernikahan ini.     

"Selamat ulang tahun istriku. Jadilah wanita hebat, yang akan selalu aku dan anak anak kita andalkan. I love you buna."     

Setelah mengatakan hal itu di depan semua orang Daffa lalu mengecup dahi istrinya dengan begitu mesra, orang-orang yang ada disana bertepuk tangan dan bersorak gembira melihat keromantisan kedua orang tersebut. Bukan hanya hal itu yang dilakukan oleh Daffa pria itu juga mengeluarkan sebuah liontin yang sangat indah dan dipasangkan di leher jenjang milik sang istri.     

"Terima kasih baba."     

Satu persatu orang-orang di sana mulai mendekat ke arah Gina dan memberikan selamat kepada ibu hamil tersebut banyak doa dan harapan yang diberikan oleh setiap orang kepada Gina, keduanya saling mengaminkan doa baik yang diberikan untuk mereka.     

##     

Selamat membaca dan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.